Pengertian Al Qur’an dan Hadits
(Ulasan Materi Terkait Al Qur’an dan Hadits (Pertemuan 1
& 2)
A. Pengertian Al Qur’an
Menurut cendikiawan muslim Qurasih
Shihab, Kata al-Qur’an berasal dari kata kerja qara’a
(قَرَأَ
- يَقْرَأُ -
قُرْآنَ) yang berarti
membaca dan kata dasarnya adalah qur’an yang berarti bacaan. Huruf Alif
pada kata Qur’an, lanjut Quraish Shihab mengandung arti kesempurnaan. Dengan
demikian al-Qur’an adalah bacaan yang sempurna. Tidak hanya sempurna akan
kandungannya, namun juga redaksi serta petunjuknya.
Kesempurnaan lain yang dimiliki
al-Qur’an, lanjut Quraish Shihab karena ia mudah diingat. Tidak hanya untuk
orangtua, anak-anak pun sangat mudah menghafalnya. Kesempurnaan al-Qur’an
itu telah terbukti dalam sejarah bahwa, tiada satu bacaan pun sejak manusia
mengenal tulis-baca ribuan tahun yang lalu yang dapat menandingi al-Qur’an
al-Karim, bacaan yang sempurna lagi mulia itu.
Al-Qur’an merupakan Kalamullah (wahyu
dari Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat melalui
malaikat Jibril secara berangsur-angsur dan membacanya adalah ibadah
B. Pengertian Hadits
Menurut para ulama, hadis merupakan
sinonim dari sunah yaitu setiap sesuatu yang diriwayatkan atau dinisbahkan
kepada dari Rasulullah Saw. baik berupa perkataan, perbuatan, dan penetapan,
sifat atau perjalanan nabi baik sebelum atau sesudah diutus menjadi rasul.
pengamalan al-Qur’an dalam kehidupan
pribadi dapat ditunjukkan dengan
·
Mengatur
waktu sebaik-baiknya
·
Melaksanakan
kewajibannya kepada Allah dengan ikhlas
Sebagai bentuk kecintaan kita kepada
Hadis dapat dibuktikan dengan memahami hadis dan berusaha
menerapkannya
Fungsi hadits terhadap al-Qur’an
meliputi empat fungsi pokok, yaitu :
1.
Menguatkan/mengukuhkan dan menegaskan
hukum yang terdapat dalam al-Qur’an. Dalam hal ini, hadis mengulang
perintah atau larangan yang sudah disebutkan di dalam al-Qur’an. Misalnya,
Rasulullah Saw. memerintahkan untuk melaksanakann puasa, Perintah melaksanakan
puasa sudah ada di dalam al-Qur’an, sehinga dalam hal ini hadis sifatnya
mempertegas perintah yang telah ada
2.
Menguraikan/menjelaskan dan merincikan
ayat yang global (mujmal). Banyak ayat (perintah/larangan) al-Qur’an yang
sifatnya masih umum, belum terinci. Al-Qur’an memerinahkan untuk mengerjakan
suatu perbuatan, namun belum ada ayat yang menjelaskan bagaimana cara
melaksanakannya. sehingga perintah yang ada belum bisa dilaksanakan. Misalnya,
perintah melaksanakan Shalat.
3.
Menetapkan dan mengadakan hukum yang
tidak disebutkan di dalam al-Qur’an. Dalam hal ini, Hukum yang ada adalah
merupakan produk hadis/sunah yang tidak ditunjukan oleh Al-Qur’an. Misalnya,
haram memakan burung yang berkuku tajam, haram memakai cincin emas dan kain
sutra bagi laki-laki dan lain-lain.
Membatasi keumuman ayat al-Qur’an.
Banyak perintah di dalam al-Qur’an yang mengisyaratkan berlaku secara umum,
seluruh manusia/Umat Islam baik laki-laki maupun perempuan, besar maupun kecil,
sehat maupun sakit, sedang bepergian maupun di rumah, dan lain-lan. Rasulullah
Saw. mengecualikan/ menghususkannya. Misalnya, Allah Swt. memerintahkan seluruh
orang beriman untuk melaksanakan Shalat Jum’at, (QS. al-Jum’ah: 9),
pengamalan al-Qur’an dalam kehidupan
bermasyarakat dapat ditunjukkan dengan
Tidak segan
menolong tetangga kita yang sedang kesulitan
Menghormati
warga sekitar meski berbeda agama
Kehidupan
pribadi berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan diri sendiri. yang merupakan
perilaku pelajar dalam memfungsikan al- Qur’an dan Hadist
pada kehidupan pribadinya adalah:
·
Mengerjakan
tugas sekolah tepat waktu
·
Selalu
melaksanakan kewajibannya kepada Allah dengan baik
Persamaan dan
Perbedaan Al Qur’an dan hadits
Persamaan Al Qur’an dan hadits :
Keduanya merupakan sumber hukum dalam agama islam
Perbedaan
Al Qur’an dan hadits:
1.
Alquran memiliki bahasa dan maknanya
dari Allah, Hadis bahasa dan maknanya dari Allah
2. Alquran dalam periwayatannya harus
disampaikan lafadz dan maknanya sementara hadis bisa disampaikan maknanya saja
3.
Alquran merupakan salah satu bentuk
mukjizat Nabi Muhammad sementara Hadis bukan
4.
Membaca alquran secara khusus
mendapatkan pahala sementara hadis tidak.