No title

MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH

Oleh : Asep Jamaludin
Post. 30-05-2015

Manusia yang memiliki tingkat kesadaran yang tinggi (khalifatullah) seharusnya senantiasa sadar meskipun selalu berusaha dengan tekun, sekuat tenaga bahkan sepenuh hati sekalipun.. tidak jauh dari kemungkinan pastilah lebih mengandalkan do'a sebagai kekuatannya. bahkan yang lebih baik lagi dia selalu menyandarkan segala sesuatu keputusan, hasil baik buruk bahkan belum terlihat sekalipun dia selalu mengucapkan la hawla wala quwata ila billah, dibandingkan dengan kekuatan fikirannya apalagi ototnya. dengan kata lain, dia menyadari bahwa realitas hidupnya lebih ditentukan oleh kualitas pikiran dan perasaannya ketimbang action-nya.

Mengapa banyak orang yang jsuteru dipenuhi tindakan dalam mengejar goal, target, dan lain sebagainya, padahal sering tidak mendapatkan hasil yang menggembirakan, sementara mereka yang senantiasa berikhtiar dengan tekun, tenang dan bahagia karena percaya bahwa Tuhan selalu memenuhi kebutuhannya tampak lebih sukses dan diberkahi atau penuh dengan keberkahan.

Marilah kita renungkan!!, sebenarnya apa maksud dari Fungsi Manusia Sebagai Khilafah di Muka Bumi ini ??, apakah semata hanya titel untuk seorang yang melakukan fungsi kekuasaan dalam skala besar (pemerintah).. atau justru maksud dari statemen ini adalah... manusia belum dikatakan sebagai seorang khilafah jika belum mampu memumpun dirinya sendiri untuk menjadi bijaksana dalam memutuskan, berfikir, action, bahkan mengeksekusi sekalipun.

Post a Comment

Budayakan Komentar Santun, Budayakan Rasa Terima Kasih

Previous Post Next Post